Teknik Scaling Iklan yang Terbukti Efektif di TikTok Ads
Apa Itu Scaling di TikTok Ads?
Scaling dalam dunia TikTok Ads adalah proses memperluas jangkauan iklan dengan cara meningkatkan budget, memperluas audiens, atau menguji berbagai jenis creative secara sistematis. Tujuannya jelas: memaksimalkan Return on Investment (ROI) tanpa mengorbankan efisiensi biaya per konversi.
Berdasarkan laporan TikTok For Business 2024, 67% advertiser global yang melakukan scaling berhasil meningkatkan performa kampanye hingga 45% lebih tinggi dibandingkan yang tidak melakukan scaling.
Mengapa Scaling Penting dalam TikTok Ads?
TikTok adalah platform dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan (Data Sensor Tower, 2025). Potensinya luar biasa besar, tapi persaingan juga ketat. Tanpa scaling yang tepat, campaign bisa stuck di performa yang stagnan.
Manfaat Scaling Iklan:
Meningkatkan Jangkauan Audiens
Memaksimalkan Budget yang Sudah Dialokasikan
Meningkatkan Penjualan atau Leads Secara Eksponensial
Menguji Efektivitas Strategi dan Creative Baru
Teknik Scaling TikTok Ads yang Efektif
1. Vertical Scaling (Meningkatkan Budget Secara Bertahap)
Vertical scaling adalah teknik paling sederhana, yaitu dengan meningkatkan budget harian secara bertahap.
Cara Melakukannya:
Tambahkan 20-30% budget harian setiap 2-3 hari.
Pantau metrik utama seperti CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan ROAS (Return on Ad Spend).
Hindari lonjakan budget terlalu besar agar algoritma TikTok tetap stabil.
Statistik Pendukung:
Menurut TikTok Business Insights 2024, penambahan budget bertahap 25% meningkatkan stabilitas performa iklan hingga 60%.
2. Horizontal Scaling (Memperbanyak Variasi Campaign dan Audience)
Horizontal scaling fokus pada menambah campaign baru dengan target audiens berbeda atau creative baru.
Strategi:
Buat 3-5 campaign dengan targeting lookalike audience (LAA) dari customer yang sudah membeli.
Gunakan interest targeting yang lebih spesifik.
Uji kombinasi video dengan CTA berbeda.
Kelebihan:
Tidak membebani satu campaign saja.
Mengurangi risiko ketergantungan pada satu segment audiens.
3. Uji Coba Creative Secara Konsisten
Creative adalah raja di TikTok. Konten yang menarik bisa menaikkan CTR hingga 70%.
Tips Creative:
Buat video yang relatable, bukan hard-selling.
Masukkan subtitle, karena 80% pengguna TikTok menonton tanpa suara.
Tambahkan elemen viral seperti challenge atau hashtag trend.
Tips Praktis Agar Scaling Tidak Over Budget
1. Tentukan Batas Maksimal CPA (Cost Per Action)
Jangan hanya fokus pada CTR tinggi. Pastikan CPA tetap efisien.
2. Gunakan Automated Rules
Setting rules otomatis di TikTok Ads Manager seperti:
Pause iklan jika CPA di atas batas.
Naikkan budget jika ROAS melebihi target.
3. Pantau Frekuensi
Jika frekuensi tayangan iklan terlalu tinggi (>3), segera buat creative baru untuk menghindari ad fatigue.
Contoh Studi Kasus Scaling TikTok Ads
Brand Fashion Lokal
Awal Campaign: Budget Rp500.000/hari, ROAS 3x.
Setelah Vertical Scaling: Budget naik 25% setiap 3 hari.
Hasil: ROAS stabil di 3x dengan budget akhir Rp2.000.000/hari.
Produk Digital (E-book)
Horizontal Scaling dengan 5 ad sets targeting audiens berbeda.
Creative video testimonial + tutorial singkat.
Hasil: CTR naik dari 1,2% ke 3,5%, dan konversi meningkat 48%.
Tools Pendukung Scaling TikTok Ads
TikTok Ads Manager
Canva Pro (Desain kreatif video cepat)
CapCut (Edit video profesional)
Data.ai (Analisa audiens)
Kesalahan Umum Saat Scaling TikTok Ads
1. Naikkan Budget Terlalu Cepat
Naikkan budget tanpa mengikuti fase learning dapat menyebabkan ROAS drop.
2. Tidak Memperhatikan Ad Fatigue
Sering menayangkan creative yang sama tanpa refresh.
3. Mengabaikan Data dan Insight
Tidak melakukan analisis mendalam terhadap data dari TikTok Ads Manager.
Scaling TikTok Ads tidak bisa sembarangan. Dengan strategi vertical dan horizontal scaling yang tepat, ditambah creative yang konsisten diperbarui, kamu bisa memaksimalkan ROI dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Jangan lupa gunakan tools analitik untuk memantau performa iklan secara berkala!
Baca Juga:
FAQ Teknik Scaling Iklan TikTok Ads
Apa itu scaling iklan di TikTok?
Scaling adalah teknik memperluas jangkauan iklan dengan menambah budget atau memperbanyak campaign untuk meningkatkan hasil.
Bagaimana cara scaling budget TikTok Ads tanpa merusak performa?
Tingkatkan budget secara bertahap (20-30%) dan pantau data performa tiap 2-3 hari.
Kapan waktu terbaik melakukan scaling?
Setelah campaign keluar dari learning phase dan memiliki data stabil (minimal 50 konversi).
Apa perbedaan vertical dan horizontal scaling?
Vertical scaling menaikkan budget di campaign yang berjalan. Horizontal scaling memperbanyak campaign dengan creative dan audiens berbeda.
Bagaimana mengatasi ad fatigue di TikTok Ads?
Update creative secara rutin, gunakan format berbeda (video, carousel), dan buat A/B Testing untuk variasi konten.
Belum ada Komentar untuk "Teknik Scaling Iklan yang Terbukti Efektif di TikTok Ads"
Posting Komentar